Cara Mudah Mengukur Kemiringan Atap Rumah

Rabu, 22 Januari 2014 0 komentar


Kadang kita kesulitan mengukur kemiringan atap rumah karena posisi yang tinggi dan sulit memanjat misalnya. Ada beberapa prosedur yang dijelaskan disini. Dengan menggunakan prosedur pertama, sudut kemiringan atap rumah dapat dicheck dari kejauhan tanpa perlu memanjat atap, dengan peralatan yang sederhana tapi hasilnya cukup akurat.


Perhatikan gambar diatas. Siapkan selembar kertas karton (cardboard) atau tripleks. Ikatkan seutas benang yang di pojok karton, bisa menggunakan jarum pentul atau paku. Di ujung benang yang lain ikatkan pemberat, sebuah mur misalnya.

Arahkan atau bidikkan pinggir karton agar segaris dengan kemiringan atap rumah. Perhatikan pada gambar atap (Roof) bahwa titik puncak atap (A), titik bawah atap (B), dan pinggir atas karton berada dalam satu garis. Pada gambar diperlihatkan dengan garis sumbu berwarna biru. Jika atap sedang dibangun, maka letakkan suatu tanda misalnya sepotong kayu sebagai titik tertinggi atap (A), dan tandai juga titik terendah atap (B) pada struktur yang sedang dibangun tersebut. Atau Anda dapat menggunakan salah satu kaso pertama untuk memeriksa sudutnya, jika sudah benar maka Anda dapat melanjutkan memasang lebih banyak kaso untuk membangun atap dengan sudut pitch yang sama.

Pastikan lembar karton benar-benar tegak lurus agar benang dan mur dapat tertarik gravitasi tanpa terganggu. Jika benang sudah tidak berayun, maka benang akan menunjuk kearah pusat bumi akibat ditarik gaya gravitasi. Tahan benang dengan jari pada posisi tersebut, lalu tandai suatu titik (X) yang dilalui benang dengan pensil atau pulpen. Makin jauh posisi tanda (X) dari paku pengikat benang maka makin akurat hasil pengukuran. Pada gambar diatas terlihat titik X ditandai hampir mendekati tepi bawah karton.


Jika titik X sudah didapat, lalu tarik garis dari paku ke titik X. Lihat gambar diatas, sudut D adalah sudut antara garis yang dibuat benang, atau garis DE, dengan pinggir atas karton atau DC. Ukur sudut D dengan busur derajat, semakin besar ukuran busur akan semakin akurat.

Sudut kemiringan atap rumah yang diukur adalah 90 derajat dikurangi sudut D. Misal didapat sudut D sebesar 60 derajat, maka sudut kemiringan atap adalah:

90 - 60 = 30 derajat

Jika ditarik suatu garis tegak lurus dengan garis DX menuju pinggir atas karton, maka akan terlihat sebagai garis EC. Sudut C adalah sudut diantar pinggir atas karton (DC) dengan garis EC, sudut C akan sama dengan sudut kemiringan atap, yaitu 30 derajat. Segitiga DEC menggambarkan bentuk atap rumah yang diukur sudut kemiringannya. Semakin besar segitiga yang digambarkan, maka semakin akurat hasil pengukuran sudut.

Jika tidak mempunyai busur derajat, maka kemiringan dapat dikalkulasi dengan menggunakan rumus kebalikan (inversi) tangensial (ATAN).

Sudut C = ATAN (Y/X) =  ATAN (DE/EC)

Ukur jarak dari D ke E, misalnya didapat 15 cm. Ukur jarak dari E ke C, misalnya 30 cm. Maka sudut C adalah:

Sudut C = ATAN (15 / 30) = 26.6 derajat.

Atap genteng, atap asbes gelombang, dan berbagai atap lainnya memiliki sudut kemiringan yang berbeda agar tidak bocor. Lebih detail dapat dibaca di artikel "Sudut Kemiringan Atap Rumah".

Dengan menggunakan peralatan yang sama, yaitu karton dan benang, kita dapat mengukur ketinggian atap dan bisa dilakukan dari jauh sebagaimana dijelaskan pada artikel "Mengukur Ketinggian Dari Kejauhan".

Anda sedang mencari laptop kualitas terbaik dengan harga terjangkau?? Berbagai laptop atau notebook, desktop, ipad, PDA merk Apple MacBook, Toshiba, Dell, Asus, Lenovo, Samsung, dan lain-lain, dijamin dengan harga yang relatif terjangkau Anda akan mendapatkan produk yang lulus uji standar industri Amerika, ada yang  dilindungi dengan global warranty, lihat di "Laptop terlaku di Amerika".

Jika pengukuran dari jauh tidak bisa dilakukan, misalnya karena pandangan ke arah atap terhalang. Prosedur kedua menggunakan alat yang sama tetap bisa dilakukan pengukuran, tapi harus dengan memanjat atap untuk meletakkan karton diatas atap. Benang yang digunakan untuk mengikat pemberat tidak perlu panjang agar tidak melampaui pinggir karton. Lihat gambar dibawah.


Karton diletakan tegak diatas atap. Karena atap tidak rata, misalnya atap genteng, maka bisa menggunakan papan atau tripleks diletakkan diatas genteng, terlihat pada gambar berwarna hijau. Benang dengan pemberat akan tertarik gravitasi. Tandai arah yang ditunjukkan oleh benang. Tarik garis sesuai posisi benang, sebagaimana gambar dibawah.


Pada gambar diatas terlihat garis yang dibentuk benang membuat sudut dengan pinggir bawah karton. Sudut itu dinamai sebagai sudut F. Maka kemiringan atap rumah adalah 90 - F derajat. Misalnya didapat sudut F sebesar 60 derajat, kemiringan atap rumah adalah 90 - 60 = 30 derajat. Perhatikan bahwa pada cara kedua ini pinggir bawah karton yang dijadikan patokan, bukan pinggir atas karton.

Jika karton dipotong dengan sudut G yang tegak lurus (90 derajat), maka sudut kemiringan atap rumah akan sama dengan sudut H.


Cara ketiga untuk mengukur kemiringan atap adalah menggunakan waterpas (spirit level), harap lihat gambar dibawah. Cara ini juga harus dilakukan diatas atap alias harus memanjat atap.


Posisikan salah satu ujung waterpas pada atap, pastikan waterpas sudah datar atau rata air (level). Jika atap tidak rata maka perlu bantuan tripleks atau papan, pada gambar terlihat berwarna hijau. Ukur ketinggian ujung waterpas yang lain terhadap atap, ini akan menghasilkan nilai Y. Garis Y harus benar-benar tegak lurus waterpas, sebaiknya menggunakan mistar siku. Panjang waterpas menjadi nilai X. Dengan menggunakan rumus kebalikan tangens (ATAN) maka kemiringan atap dapat dihitung. Cara ini membutuhkan alat khusus yaitu waterpas, dan sulit dilakukan oleh satu orang, apalagi harus dilakukan dengan memanjat atap.

Khusus untuk cara kedua dan ketiga, harap pertimbangkan faktor keselamatan (safety) karena harus memanjat atap. Sebaiknya dilakukan oleh dua orang agar dapat saling membantu dan saling menolong jika terjadi situasi darurat. Jangan sampai atap justru rusak karena dipanjat, atau bahkan Anda cidera karena jatuh dari atap. Saat terbaik untuk memanjat atap adalah di pagi hari, karena atap masih belum panas. Di siang hari yang terik atap bisa menjadi sangat panas hingga kulit melepuh jika menyentuh atap. Memanjat dengan alas kaki dan membawa papan untuk melapisi atap dapat membantu jika tetap harus memanjat di siang yang terik, membasahi badan dan pakaian dengan air juga membantu. Saat sesudah hujan juga baik untuk memanjat atap karena atap didinginkan oleh air hujan, tapi kadang atap menjadi licin karena basah.

Saat ini sudah tersedia alat digital untuk mengukur sudut kemiringan, bisa untuk mengukur sudut kemiringan atap maupun sudut lainnya. Salah satunya adalah Wixey Digital Angle Gauge yang dapat mengukur sudut kemiringan relatif terhadap gravitasi bumi. Dilengkapi dengan magnet agar dapat menempel pada logam besi atau baja, sehingga sangat cocok juga untuk mengukur sudut kemiringan pisau gergaji, juga sangat cocok untuk mengukur sudut kemiringan pada struktur rangka baja. Lebih detail disini.



Alat pengukur sudut (protractor) yang menggunakan mistar juga sudah dilengkapi dengan display digital. Seperti General Tools 822 5-inch Digital Angle Finder Rule pada foto. Alat ini dapat mengukur sudut kemiringan atap rumah jika digunakan bersama dengan waterpas (spirit level). Waterpas digunakan untuk menentukan tegaklurusnya salah satu mistar protractor. Sudut tegak lurus juga dapat ditemukan dengan menggunakan benang dan pemberat yang diikat ke salah satu mistar protractor. Beberapa protractor sudah dilengkapi dengan water pas, lihat yang berwarna merah pada foto dibawah. Protractor juga dapat digunakan untuk mengukur sudut diantara dua dinding, sudut kusen, dan lain-lain. Lebih detail disini.


0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Dunia baru